1. Mengapa
Kelas Perlu Dikelola Secara Efektif
Manajemen
kelas yang efektif akan memaksimalkan kesempatan pembelajaran murid. Secara
historis, dalam manajemen kelas guru dianggap sebagai pengatur. Dalam tren yang
lebih menekankan pada pelajar, guru lebih dianggap sebagai pemandu koordinator
dan fasilitator. Model manajemen kelas
yang baru bukan mengarah pada mode permisif. Penekanan pada perhatian dan
regulasi diri murid bukan berarti guru tidak bertanggung jawab atas apa yang
terjadi dikelas.
Saat akan mengkaji berbagai aspek
manajemen kelas nanti, camkanlah arti penting dari musyawarah dan kerja sama
dengan anggota staf lain dalam isu manajemen kelas. Kita akan memulai
pembahasan manajemen kelas yang efektif dengan mengeksplorasi bagaimana isu
manajemen terkadang berbeda antara sekolah dasar dan menengah.
2. Isu
Manajemen di Kelas Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah
Kelas di SD dan SMP/SMA mengandung
banyak isu manajemen yang mirip. Akan tetapi, prinsip manajemen kelas yang baik
terkadang diaplikasikan secara berbeda disekolah dasar dan menengah karena
perbedaan strukturnya. Di banyak SD, guru harus menghadapi 20 sampai 25 murid
selama seharian. Di SMP dan SMA gur harus menghadapi lima atau enam kelompok
terdiri dari 20 sampai 25 murid selama
50 menit sehari.
Dibandingkan di SD, problem sekolah
menengah dapat lebih lama dan karenanya lebih sulit untuk dimodifikasi. Juga,
problem displin disekolah menengah biasanya lebih berat, murid lebih mungkin
membangkang pada aturan dan bahkan bertindak berbahaya. Seperti yang akan kita
lihat nanti baik di level sekolah dasar
maupun menengah, kelas bisa jadi padat, kompleks, dan kacau.
3. Tujuan
dan Strategi Manajemen Kelas
a. Manajemen
kelas yang efektif memnpunyai dua tujuan:
1. Membantu murid menghabiskan lebh banyak waktu untuk belajar dan
mengurangi waktu aktivitas yang tidak diorientasikan pada tujuan.
2. Mencegah murid mengalami problem akademik dan emosional.
b. Strategi yang baik untuk memulai kegiatan belajar mengajar
adalah:
1. Membangun ekspektasi
untuk perilaku dan menghilangkan ketidakpastian
2. Memastikan murid
merasakan pengalaman kesuksesan
3. Selalu siap dan dapat
di jangkau
4. Selalu bertugas.
4. Mendesain
Lingkungan Fisik Kelas
a. Prinsip Penataan Kelas
Berikut ini empat prinsip dasar yang dapat anda pakai untuk menata
kelas anda:
·
Kurangi
kepadatan di tempat lalu lalang.
·
Pastikan
bahwa anda dapat dengan mudah melihat semua murid.
·
Materi
pengajaran dan perlengkapan murid harus mudah diakses.
·
Pastikan
murid dapat dengan mudah melihat semua presentasi kelas.
b. Gaya Penataan
§ Gaya auditorium sederhana = semua murid duduk menghadap guru
§ Gaya tatap muka = murid saling menghadap
§ Gaya seminar = sejumlah besar murid (10 atau lebih) duduk di
susunan berbentuk lingkaran, atau persegi, atau berbentuk U. ini efektif ketika
anda ingin agar murid berbicara satu sama lain atau berbicara dengan anda.
§ Gaya off-set = sejumlah murid (biasanya tiga atau empat anak) duduk
dibangku tetapi tidak berhadapan langsung satu sama lain. Gangguan dalam gaya
ini lebih sedikit ketimbang gaya tatap muka dan dapat efektif untuk kegiatan
pembelajaran kooperatif.
§ Gaya klaster = sejumlah murid (biasanya empat sampai delapan anak)
bekerja dalam kelompok kecil. Susunan ini terutama efektif untuk aktivitas pembelajaran kolaboratif.
Zona aksi adalah kursi di depan dan tengah susunan lajur. Murid di
kursi ini lebih mungkin berinteraksi denga guru, mengajukan pertanyaan, dan
mengawali diskusi ketimbang murid yang duduk di pinggir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar