Perencanaan
1.
Perencanaan
Instruksional
Perencanaan
adalah aspek penting untuk menjadi guru yang kompeten. Perencanaan
instruksional adalah pengembangan atau penyusunan strategi sistematik dan
tertata untuk merencanakan pelajaran.
2.
Kerangka
Waktu
Anda perlu
membuat rencana untuk rentang waktu yang berbeda, mulai dari tahunan sampai
harian. Walaupun perencanaan adalah dimensi utama dari pengajaran yang sukses,
jangan terlalu banyak menyusun rencana. Susunlah rencana yang rapi dan
jalankan, tetapi berlakulah fleksibel; seiring berlalunya tahun, bulan, minggu
atau hari, sesuaikan rencana dengan perubahan lingkungan atau situasi.
Perencanaan dan instruksi harus
dihubungkan. Berikutnya, kita akan membahas perencanaan dan instruksi yang
berpusat pada guru (teacher-centered), kemudian perencanaan dan
instruksi yang berpusat pada siswa (learner-centered).
Perencanaan
pelajaran Teacher-Centered
Tiga alat umum disekolah yang
berguna dalam perencanaan teacher-centered adalah menciptakan sasaran
behavioral (perilaku), menganalisis tugas, dan menyusun taksonomi (klasifikasi)
instruksional.
·
Menciptakan
Sasaran Behavioral. Sasaran behavioral adalah pernyataan tentang perubahan yang
diharapkan oleh guru akan terjadi dalam kinerja murid.
·
Menganalisis
tugas. Alat lain dalam perencanaan teacher-centered adalah analisi
tugas, yang difokuskan pada pemecahan suatu tugas kompleks yang dipelajari
murid menjadi komponen-komponen.
·
Menyusun
Taksonomi Instruksional. Taksonomi adalah sistem klasifikasi. Taksonomi Bloom
dikembangkan oleh Benjamin Bloom dan kawan-kawannya, taksonomi ini
mengklasifikasikan sasaran pendidikan menjadi tiga domain :
1.
Domain
kognitif
2.
Domain
efektif
3.
Domain
psikomotor
Instruksi
Langsung
Instruksi langsung (direct
instruction) adalah teacher-centered yang terstruktur yang dicirikan
oleh arahan dan control guru, ekspektasi guru yang tinggi atas kemajuan murid,
maksimalisasi waktu yang dihabiskan murid untuk tugas-tugas akademik, dan usaha
oleh guru untuk meminimalkan pengaruh negatif terhadap murid.
Strategi
Instruksional Teacher-Centered
Banyak strategi teacher-centered
merefleksikan instruksi langsung. Disini kita akan berbicara tentang
mengorientasikan murid pada materi baru : mengajar, menjelaskan dan
mendemonstrasikan ; menanyakan dan diskusi ; penguasaan pembelajaran; tugas
dikelas : dan pekerjaan rumah.
·
Mengorientasikan
·
Advance
organizer
·
Expository
advance organizer
·
Comparative
advance organizer
·
Pengajaran,
penjelasan, dan demonstrasi
·
Pertanyaan
dan diskusi
·
Seatwork
·
Pekerjaan
rumah
Mengevaluasi
Instruksi Teacher-Centered
Riset terhadap instruksi
teacher-centered telah memberikan banyak saran berharga untuk pengajaran,
antara lain:
·
Jadilah
perencana yang rapi dan ciptakan sasaran instruksional.
·
Selalu
berharap agar murid mendapatkan kemajuan dan memastikan agar murid mendapat
waktu pembelajaran akademik yang memadai.
·
Luangkan
waktu untuk memberikan orientasi pelajaran.
·
Gunakan
metode lecturing, penjelasan dann demonstrasi guna membantu beberapa aspek dari
pembelajaran murid.
·
Libatkan
murid dalam pembelajaran dengan mengembangkan keterampilan mengajukan
pertanyaan yang baik dan meminta mereka ikut dalam diskusi kelas.
Perencanaan
dan Instruksi Pelajaran Learner-Centered
Prinsip Learner-Centered
Instruksi dan perencanaan
learner-centered adalah pada siswa, bukan guru. Dalam sebuah studi,
persepsi murid terhadap lingkungan pembelajaran yang positif dan hubungan
interpersonal dengan guru merupakan factor paling penting yang memperkuat
motivasi dan prestasi murid.
Learner-Centered
Principles Work Group (1997) percaya bahwa selama decade yang lalu riset
psikologi yang relevan dengan pendidikan telah memberikan banyak informasi, dan
meningkatkan pemahaman kita tentang aspek kognitif, emosional, dan kontekstual
dari pembelajaran. Prinsip ini menekankan pembelajaran dan pelajar yang aktif
dan reflektif. Prinsip Learner-centered yang dikembangkan oleh gugus tugas
American Psychological Association (APA) dapat diklasifiksikan berdasarkan
empat factor : kognitif dan metakognitif, motivasional dan emosional,
perkembangan dan social, dan perbedaan individual.
Beberapa
Strategi Instruksional Learner-Centered
Kita telah mendiskusikan sejumlah
strategi yang dapat digunakan guru dalam mengembangkan rencana pembelajaran learner-centered.
Diantaranya adalah strategi pengajaran yang berbasis teori Piaget dan
Vygotsky, aspek konstruktivis dari pemikiran, aspek kontruktivis sosial dari
pemikiran, dan pembelajaran dalam area isi.
Pembelajaran
Berbasis Problem
Menekankan pada pemecahan problem kehidupan nyata. Pembelajaran
berbasis problem adalah pendekantan learner-centered. Dalam pembelajaran
berbasis problem, perencanaan dan instruksinya sangat berbeda dengan pendekatan
teacher-centered. Perencanaan dan instruksi dari guru sering sekali
menggunakan metode penjelasan dan persentasi dari guru, sedangkan pembelajaran
berbasis problem fokusnya adalah padasuatu problem yang harus dipecahkan murid
melalui kerja kelompok kecil.
Salah satu proyrk pembelajatran berbasis problem telah dikembangkan
oleh Delamie Thompson, Paul Gilvary, dan Mary Moffitt dari Gladstone
Elemenatary School, di Chicago. Proyek ini melibatkan murid dalam
mengeksplorasi problem kesehatan di komunitas local; sebab,
kejadian,perawatan,dan kondisi yang terkait dengnnya. Proyek ini
mengintegrasikan informasi dari berbgai subjek, termasuk kesehatan, sains,
matematika,dan ilmu-ilmu social;
Pertanyaan Esensial
Pertanyaan esensial adalah pertanyaan yang merefleksikan inti dari
kurikulum, hal penting yang harus dieksplorasidan dipelajari oleh murid.
Misalya, dalam satu pelajran pertanyan esensial adalah “apa arti terbang?”
murid mengeksplorasi pertanyaan itu degan memeriksa hewan-hewan mulai burung,
tawon, ikan dan pesawat ulak alik. Pertanyaa seperti ini akan membuat murid
bingung, menyebabkan mereka berpikir, dan memotivasi rasa inin tahu mereka. Pertanyaan
esensial adalah kreatif. Pendukung pertanyaan esensial berpendapat bahwa sering
kali perencanaan dan instruksi pelajaran menjad kaku dan mandek.
Di kelas grade enam yang diajar Barb Jhonson, murid menyusun
sendiri pertanyaan esensial yang akan dikaji. Dia mengajukan dua pertanyaan :”
Apa pertanyaan kalian tentang diri sendiri?” dan “Apa pertanyaan kalian tentang
dunia?” sebagai jawabannya murid mulai mengajukan pertanyaan sendiri.
Pengajaran ala Barb Jhonson membutuhkan banyak pengetahuan karena
dia mengawali pelajarn berdasarkan pertanyaan murid, bukan berdasarkan
kurikulum. Karena pengetahuannya yang luas, Barb dapat memetakan pertanyaan
murid menjadi konsep yang relevan dengan mata pelajaran.
Pembelajaran
penemuan
Pembelajaran penemuan (discovery learning) adalah
pembelajaran dimana murid menyusun pemahaman sendiri. Pembelajaran penemuan
berbeda dengan pendekatan instruksi langsung, dimana guru menjelaskan secara
langsung informasi kepada murid. Dalam pembelajaran penemuan, murid harus
mencari tahu sendiri, ini berhubungan dengan ide Pieget yang pernah mengatakan
bahwa setiap kali anda memberi tahu murid, maka murid tidak belajar.
Akan tetapi, kebanyakan pendekatan pembelajaran penemuan yang
digunakan disekolah dewasa ini tidak menggunakan pendekatan pembelajran
penemuan “murni”. Dalam pembelajaran penemuan “murni”. Murid didorong untuk
belajar sendiri dan instruksi diberikan pada level minimal atau bahkan tidak
diberikan sama sekali.
Mengevaluasi
instruksi Learner- Centered
Pendekatan leraner-centered untuk perencanaan dan instruksi
pelajaran memberikan banyak hal positif. Empat belas prinsip yang disusun oleh
American Psychological Association dapat membantu dalam membing murid. Prinsip
tersebut mendorong guru untuk membantu murid secara aktif mengkonstruksi
pemahaman mereka, menetukan tujuan dan rencana, berpikir mendalam dan kreatif,
memantau pembelajaran mereka, memecahkan problem dunia nyata.
Beberapa kritik mengatakan bahwa instruksi learner-centered akan
lebih baik untuk beberapa pengajaran dibandingkan dengan pelajaran lainnya.
Mereka mengatakan bahwa dalam area dengan banyak problem yang tidak
didefinisikan dengan rapi, seperti ilmu social dan kemanusian, instruksi learner-centered
dapat bekerja dengan efektif. Namun, mereka percaya bahwa dalam domain yang
telah terstruktur bik, seperti matematika, sains, pendekatan learner-centered
adalah lebih baik.
TEKNOLOGI
DAN PENDIDIKAN
Teknologi adalah tema yang penting dalam pendidikan. Disini akan mengeksplorasikan revolusi teknologi,
internet, teknologi, dan diversitas sosialkulturasi dan potensi dan realitas
teknologi dan pendidikan.
Revolusi
Teknologi
Revolusi teknologi adalah
bagian dari masyarakat informasi dimana kita kini hidup. Teknologi telah
menjadi bagian dari sekolah selama beberapa decade, tetapi teknologi masih
dipakai secara sederhana dabn berubah dengan lamban. Namun, kini teknologi
berubah secara dramatis.
Perhatikan fakta bahwa pada
1983 hanya ada sekitar 50.000 komputer disekolah –sekolah Amerika. Pada 2002,
ada lebih dari 6 juta setiap sekolah di Amerika kini sedikitnya punya satu
komputer. Jumlah computer disekolah bertambah pesat, namun walu berpoteni
meningkat pembelajaran murid, sekolah masih ketinggalan dalam memanfaatkan
teknologi ini disbanding dengan lembaga lain, seperti bisnis. Sebuah survey
ysng dilakukan oleh Office Technology Assessment menemukan bahwa mayoritas guru
tidak akrab dengan computer.
Banyak guru tidak memiliki pengethuan memadai dalam menggunaka
computer, dan banyak sekolah tidak menyediakan workshop atau pelatihan yang
dibutuhkan. Dan dngan perkembangan teknologi yang pesa, computer yang dibeli
sekolah mejadi cepat ketinggalan zaman.
Internet
Internet adalah inti dari komunikasi melalui computer. Sistem
internet berisi ribuan jaringan computer yang terhubung di seluruh dunia,
menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses murid.
World Wide Web (Web) adalah
sistem pengambilan informasi hypermedia yanga menghubungkan berbagai materi
internet; materi ini mencakup teks dan grafis. Indeks web dan mesin pencari
seperti Google, GoTo . Yahoo! Dapat membantu murid menemukan informasi yang
mereka cari dengan memriksa berbagai sumber.
Website adalah lokasi
idividu atau organisai dari internet. Menampilkan informasi yang dimasukkan
individu atau organisasi. Sebuah penelitian menemukan bahwa murid yang memiliki
computer internet di rumah memperoleh nilai sains yang lebih tinggi
dibandingkann murid yang tidak menggunakan internet di rumah.
Email adalah
singkatan dari electronic mail dan merupakan bagian penting lain dari
internet. Pesan dapat dikirim dan diterima dri individu atau dari banyak
individu sekaligus.
Internet dapat menjadi alat penting untuk membantu murid belajar.
Akan tetapi, internet mengandung beberapa kelemahan.Namun, jika dipakai secara
efektif internet bisa memperluas akses ke pengetahuan dan orang di seluruh
dunia.
Teknologi
dan Diversitas Sosialkultural
Teknologi membawa beberapa isu social.dalam sebuah studi oleh
National Association of Educational Progress, hampir sepertiga murid kulit
putih memiliki computer sendiri, sedangkan murid Latino dan Afrika Amerika
hanya sebesar seperlima. Dan keluarga degan murid lelaki lebih mungkin memiliki
computer sendiri ketimbang keluarga yang punya murid perempuan.
Berikut ini beberapa rekomendasi untuk mencegah atau mengurangi
kesenjangan dalam akses dan ppenggunaan computer :
ü Saring materi teknologi untuk menghilangkan bias gemder, kultural,
dan etnis
ü Gunakan teknologi sebgagai alat untuk menyediakan kesempatan
pembelajaran yang aktif untuk semua murid dari semua latar belakang gender,
etnis dan kultural.
ü Beri murid informasi tentang latar belakang gender dan etnis yang
berbeda menggunakan teknologi secara efektif di dalam kehidupan dan karier
mereka.
ü Bicaralah dengan orang tua tentang pemberian aktivitas belajar
berbasis computer di rumah.
Standar
untuk Murid yang “Melek” Teknologi
Berikut ini adalah ringkasan dari standar untuk grade pra-taman
kanak-kanak sampai grade 2,3 sampai 5, grade 6 sampai 8, dan grade 9 sampai 12.
Pra-Taman Kanak-kanak sampai Grade 2
·
Gunakan
alat input dan alat output untuk mengoperasikan computer.
·
Gunakan
variasi media dan teknologi untuk mengarahkan aktivitas pembelajaran yang
independen.
·
Gunakan
sumber daya multimedia yang pas, seperti buku interaktif, software pendidikan
untuk mendukung pembelajaran.
·
Kerja
sama dengan teman, anggota keluarga, dan orang lain saat menggunakan teknologi.
·
Gunakan
sumber daya teknologi untuk pembelajaran
·
Tunjukkan
perilaku etis dan social yang positif saat menggunakan teknologi.
Grade 3 Sampai 5
·
Gunakan
keyboard dan alat input dan ouput lain secara efektif
·
Diskusikan
penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari dan keuntungan dan kerugian
dari penggunaan itu.
·
Gunakan
alat teknologi untuk kegiatan menulis, berkomunikasi, dan mempublikasikan
aktivitas individual.
·
Gunakan
telekomunikasi secara efektif untuk mengakses informasidi tempat yang jauh,
berkomunikasi dengan orang lain.
·
Gunakan
telakomunikasi dan sumber daya online untuk berpartipasi dalam proyek
pembelajaran
·
Gunakan
sumberdaya teknologi untuk aktivitas pemecahan masalah dan pembelajaran
mandiri.
Grade 6 Sampai 8
·
Aplikasikan
strategi untuk mengindentifikasikan problem handware dan software yang muncul
dalam penggunaan sehari-hari
·
Tunjukkan
pengetahuan tentang perubahan dalam teknologi informasi dan efeknya terhadap
lapangan kerja masyarakat
·
Gunakan
alat spesifik , software, dan simulasi untuk mendukung pembelajaran dan riset.
·
Teliti
dan evaluasi akurasi, relevansi,dan bias dari sumber informasi elektronik yang
berkaitan dengan problem dunia nyata.
Grade 9 Sampai 12
·
Identifikasi
kapabilitas dan keterbatasan dari teknologi kontemporer dan nilailah potensi
sistem layanan ini untuk memenuhi kebutuhan personal dan pekerjaan.
·
Guakan
sumber daya teknologi untuk mengelola dan mengkonunikasikaninformasi personal
dan professional
·
Gunakan
informasi online secara rutin untuk memenuhi kebutuhan
riset,publikasi,komunikasi,dan produktivitas
·
Pilih
dan alikasikan alat teknologi untuk riset, analisa informasi,dan pemecaha
problem dalam pembelajaran materi.
Masa
Depan : Komputer di Mana-mana
Perangkat teknologi umum-seperti telepon dan perangkat elektronik
lainnya akan terkoneksi dengan internet dan pengguna mungkin tidak menyadari
perangkat maa di lingkungan yang terkoneksi. Ubiquitous adalah kebalikan dari
realitas virtual. Jika realitas virtual menempatkan orang di dalam dunia yang
diciptakan computer.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar